AMERICAN LIBERAL IMPERIALISM

Belakangan ini Isu Edward Snowden memanaskan opini publik dunia. Edward Snowden, mantan NSA  membongkar penyadapan-penyadapan yang dilakukan oleh Amerika Serikat terhadap banyak negara di dunia.  Banyak negara di dunia yang gerah dan protes atas hal tersebut, termasuk Indonesia. Aksi Snowden berdampak pada hangatnya hubungan antara Indonesia dan Australia.
Bagi orang-orang yang sadar akan realitas perilaku Amerika Serikat dalam berhubungan dengan negara-negara lain. Perilaku penyadapan yang dianggap, kurang ajar, oleh banyak kepala negara sebenarnya hanyalah setitik dari aksi-aksi Amerika Serikat yang secara terang-terangan meremehkan martabat kemanusiaan. Aksi bengis Amerika Serikat tersebut telah terjadi sejak baru berdirinya, kemudian Perang Dunia I, Perang Dunia II, Perang Dingin dan era perang melawan teror saat ini.
Carl Boggs, Professor di National University of Los Angeles, tahun 2009 menerbitkan sebuah buku yang diberi judul The Crimes of Empire: Rogue State and World Domination. Buku ini menelanjangi segala pelanggaran-pelanggaran Amerika Serikat terhadap kemanusiaan dan hukum-hukum internasional. Boggs mengatakan, “ AS saat ini adalah negara pelanggar hukum yang paling menakutkan di dunia ini. para pemimpinnya telah berkontribusi terhadap proses merosotnya kondisi dunia menjadi tanpa hukum (global lawlassness)”.
Diantara pelanggaran besar yang telah dilakukan oleh Amerika Serikat adalah tindakan pembunuhan massal dan pembersihan sebuah etnis tertentu (massacre and ethnic cleansing). Pelanggaran ini terjadi sejak pertama kali orang-orang eropa kulit putih hijrah ke benua Amerika kemudian mereka melakukan ekspansi  untuk memperbesar wilayah kekuasaan yang berada di wilayah Amerika Tengah. Jumlah orang Indian yang jumlahnya sekitar 15 juta tinggal berjumlah ratusan ribu saja di awal abad 20 akibat dari peperangan, pengambil alihan lahan dan sumber daya alam, dominasi kekuasaan dan hegemoni agama.   TIndakan pembasmian sebuah masyarakat juga terjadi diabad 20 dan 21. Seperti pada pengeboman kota Hiroshima dan Nagasaki dengan menggunakan senjata nuklir yang memusnahkan sekitar 200.000 pendudukan dan menghabiskan seluruh yang tersisa.
Kemudian, antara tahun 1961-1974 di Vietnam, Laos dan Kamboja, Amerika Serikat telah melakukan tindakan pemusnahan terhadap masyarakat. sekitar 9.000 kampung kecil yang musnah, 25 juta are daerah pertanian, 12 juta are hutan dan 1,5 juta hewan ternak yang musnah akibat dari pemborbardiran, pembakaran, buldoser, dan penyembelihan massal oleh para pasukan Amerika Serikat atas nama perang melawan komunisme.  Kemudian Iraq tahun 1990 dan tahun 2003, Afghanistan, dan Libya tahun 2012. Semua invasi tersebut lebih banyak merugikan masyarakat sipil dibandingkan dengan slogan-slogan kepentingan kemanusiaan yang sering diceramahkan para pemimpin Amerika Serikat. Padahal dalam hukum internasional telah disebutkan. pembombardiran, dan apapun tujuannya yang diarahkan kepada pemukiman, perkampungan, kota, dan bangunan yang tidak menjadi benteng pertahanan adalah terlarang (Carl Boggs, 2009) .
Tindakan-tindakan keji terselubung juga banyak dilakukan oleh Amerika Serikat untuk menyingkirkan lawan-lawan politiknya melalui Central Intelligent Agency, CIA. Tahun 1953 presiden Mosaddegh Iran dipaksa diturunkan oleh Shah Iran, Reza Pahlevi yang disokong oleh CIA.  Mosaddegh diturunkan karena menasionalisasi perusahaan minya milik British Petroleum. Inggris bekerjasama dengan CIA melengserkan Mosaddegh dengan mengangkat Reza Pahlevi serta membayar demonstran untuk mendukung Shah dan menolak Mosaddegh.
Di Indonesia, sejak tahun 1945 dan 1965 Soekarno menjadi presiden pertama yang sangat anti terhadap kepentingan kapitalisme barat di Indonesia.  CIA beberapa kali melakukan rekayasa pembunuhan terhadap Soekarno sampai bahkan membuat film porno yang sebagai bintangnya mirip Soekarno (thirdworldtravellers.com,24/11/2013). Akhirnya, Soekarno betul-betul runtuh tahun 1965 melalui kudeta militer yang sangat didukung oleh Amerika Serikat dan sekutu-sekutu baratnya. Kemudian mengangkat Soeharto sebagai presiden yang menjaga kepentingan Amerika di Indonesia. setelah itu menyusul pembunuhan-pembunuhan baik secara terang-terangan ataupun sembunyi-sembunyi yang dilakukan oleh rezim Soeharto yang didukung penuh oleh Amerika Serikat.  Buku-buku dan tulisan-tulisan yang mengungkap kekejian Amerika Serikat melalui intelijennya sudah sangat banyak sekali ditulis.
Dalam proses pemiskinan mayoritas masyarakat dunia, Amerika Serikat menjadi aktor yang paling bertanggung jawab karena menjadi pemain utama dalam membentuk sistem ekonomi dan keuangan global yang menjadikan korporasi global menjadi penguasa perekonomian dunia. Sumber daya alam yang melimpah milik negara-negara “berkembang” menjadi santapan lezat para korporat. Dan para korporat tersebut berlindung di belakang kekuatan politik dan militer Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya. Jika ada yang menolak untuk ikut dalam sistem ekonomi dan keuangan global tersebut maka, kata John Perkins, para serigala (CIA) akan membunuh atau melengserkan mereka, kalau tidak berhasil maka cara yang ketiga, pemerintah yang menolak tersebut akan diinvasi secara militer oleh Amerika dan sekutunya dengan berbagai alasan (John Perkins,2004).
Menurut seorang ilmuwan barat, sikap bengis  Amerika Serikat itu disebut sebagai Liberal Imperialism. Bentuk imperialism gaya baru ini adalah menjadikan  Amerika sebagai penguasa tunggal dalam politik dunia yang bisa dengan mudahnya melakukan intervensi terhadap negara lain tanpa harus mengikuti rambu-rambu hukum dan norma internasional.  
Fakta-fakta yang telah tertulis mengenai kekejaman Amerika Serikat sebenarnya cukup untuk membuat pemerintah di negeri-negeri muslim paham dan segera mengambil sikap untuk mengambil jarak atau memutus hubungan ideologis dengan Amerika Serikat. Dan setelah itu membangun sistem ekonomi, industri, militer dan politik yang tangguh untuk bisa menyaingi dan mengalahkan kekuatan imperialisme Liberal. Selama negeri-negeri muslim masih menaruh kepercayaan terhadap politik dan ideologi Amerika Serikat maka sejak itu pula kaum muslim tidak aman dari kejahatan Amerika. Jadi mau butuh apa lagi…….!!!